Selasa, 08 Juli 2014

video


Dari benda yang tidak berharga , bisa menjadi benda yang berniali tinggi.
Benda yang sederhana , dapat menjadi benda yang bernilai ekonomis tinggi.

Asalkan ada kemauan dan kerja keras...:)

perkenalkan

assalamu'alaikum 

Tentang telaga

Riwayat #1

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا حَدَّثَنَا عَطِيَّةُ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِي حَوْضًا مَا بَيْنَ الْكَعْبَةِ وَبَيْتِ الْمَقْدِسِ أَبْيَضَ مِثْلَ اللَّبَنِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ وَإِنِّي لَأَكْثَرُ الْأَنْبِيَاءِ تَبَعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Zakariya telah menceritakan kepada kami ‘Athiyah dari Abu Sa’id Al Khudri bahwa Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya saya memiliki telaga (yang luasnya) antara Ka’bah hingga Baitul Maqdis, putihnya seperti putih susu, dan tempat minumnya sejumlah bintang-bintang, dan sesungguhnya aku adalah Nabi yang paling banyak pengikut di antara para Nabi kelak di hari Kiamat.”

Tentang syafaat

Riwayat #1

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي فَهِيَ نَائِلَةٌ مَنْ مَاتَ مِنْهُمْ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap Nabi do’anya adalah mustajab (dikabulkan), maka semua Nabi tergesa-gesa mempergunakan do’anya. Sesungguhnya aku menyimpan do’aku untuk memberi syafa’at kepada ummatku (kelak), maka itu akan di dapat oleh orang yang mati di antara mereka dalam keadaan tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatupun.”

Sifat neraka

Riwayat #1

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي وَيَعْلَى قَالَا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ نُفَيْعٍ أَبِي دَاوُدَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ نَارَكُمْ هَذِهِ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ وَلَوْلَا أَنَّهَا أُطْفِئَتْ بِالْمَاءِ مَرَّتَيْنِ مَا انْتَفَعْتُمْ بِهَا وَإِنَّهَا لَتَدْعُو اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ لَا يُعِيدَهَا فِيهَا
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdulloh bin Numair telah menceritakan kepada kami ayahku d an Ya’la keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Abu Khalid dari Nufai’ Abu Daud dari Anas bin Malik dia berkata; Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya api kalian ini adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahannam, kalau sekiranya ia tidak dimatikan dengan air hingga dua kali, niscaya kalian tidak akan bisa memanfa’atkannya, dan sesungguhnya ia selalu berdo’a kepada Alloh ‘azza wajalla agar tidak mengembalikannya ke jahannam lagi.